Sang Kancil Dengan Buaya
Bersambung dengan kisah buaya tersalah gigit kaki kancil yang disangka ranting.
Sang kancil dengan buaya. Pada zaman dahulu sang kancil merupakan binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Pada zaman dahulu sang kancil mengira buaya. Kalian sangat lapar bukan pekik buaya dengan suara yang sengaja dikeraskan agar teman temannya cepat keluar. Kerbau mengucapkan terima kasih kepada kancil.
Buaya itu pun tersenyum lega akhirnya ada jatah makan siang hari ini. Namun kancil dan kerbau tidak mempedulikan buaya lagi. Sang kancil berasa sangat lapar dan ingin makan buah buahan. Tidak lama kemudian sang kancil menjumpai sebatang pokok rambutan.
Buaya sudah menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan jahatnya itu. Awas kau kancil ya. Cerita kancil dan buaya. Mereka berteriak teriak menyebut sang kancil sebagai penipu tengik.
Sang kancil dengan sang buaya pada suatu hari sang kancil sedang berjalan jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Si kancil segera berlari menghilang di balik pepohonan dan menuju kebun pak tani untuk mencari ketimun makanan kesukaannya. Sang ketua buaya sepakat dengan usul buaya kuning bagus itu bagus. Rupa rupanya kisah sang kancil menipu buaya mahu menyeberang sungai tidak habis begitu sahaja seperti yang ditonton dalam animasi terbitan filem negara malaysia.
Kamu tidak usah repot repot kancil biarkan dia menghitung kami semua si kancil sudah kehilangan akal dan merasa sangat cemas. Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatang binatang di dalam hutan tetapi ia tidak menunjukkan sikap yang sombong malah bersedia membantu kapan saja. Tentu saja buaya buaya marah sekali merasa ditipu. Kedatangan kancil ke tebing sungai itu telah menyelamatkan nyawanya.
Sekarang panggilah teman temanmu ujar kancil. Kalau ketemu lagi saya makan kamu kata buaya buaya itu geram. Kemudian buaya dan harimau bergabung mencari kancil. Disebutnya sang kancil binatang kacau tukang tipu tipu tukang manipulasi dan musuh buaya nomor satu.