Hadis Mencegah Lebih Baik Daripada Mengubati
Nabi muhammad saw bersungguh sungguh menyeru prinsip mencegah lebih baik daripada mengubati.
Hadis mencegah lebih baik daripada mengubati. Teori mencegah lebih baik daripada mengobati itu buktinya telah nyata. 12134 blok a dan b kompleks islam putrajaya no 23 jalan tunku abdul rahman presint 3 62100 putrajaya. Peribahasa ini menyarankan agar kita sentiasa berhati hati sebelum berlaku kerosakan kemusnahan kehancuran dan dihinggapi penyakit. Mencegah lebih baik daripada mengubati.
Dalam mencegah penyakit kanser ada tiga faktor yang kita perlu fokus iaitu gaya hidup sihat diet seimbang dan stres minimum. Dan teori ini lahir dari proses panjang perkembangan dunia kesehatan. Dalam syariat islam yang mulia ada sebuah kaidah agung yang banyak dianggap sebelah mata oleh sebagian kaum muslimin ungkapan mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Mencegah lebih baik daripada mengobati tentang virus covid 19.
Judul di atas mungkin sering kita dengar di rumah sakit atau gedung kesehatan lainnya. Sebelum penyakit datang dan menyerang lebih baik kita mencegah menghambat atau menghentikannya. Setiap penyakit ada penyebabnya begitu juga dengan kemusnahan ada puncanya. Mencegah lebih baik daripada mengobati demikian sebuah adagium tentang pentingnya menjaga kesehatan mengingatkan kita.
Benar adanya jika lebih baik mencegah daripada mengobati artinya adalah lebih baik kita menjaga dan merawat tubuh kita sebelum terjadi hal hal yang tidak dinginkan sehingga harus dilakukan tindakan mengobati. Tidak dapat tidak untuk mencegah kita perlu berfahaman bahawa allah berkuasa dan allah memberi kita pilihan dengan kuasa nya. Mencegah lebih baik daripada mengubati bagaimana hendak mencegah kalau kita berpendapat segala galanya allah yang tentukan tanpa kita ada pilihan. 13 julai 2018 hits.
Dengan mencegah sebenarnya kita sedang memberikan ruang gerak yang sempit kepada virus korona untuk mencari korbannya. Bak angin lalu hanya sekedar pepatah lama pemanis bibir dan perumpamaan ringan yang diingat seseorang dalam buku buku bahasa indonesia di kala.